{[['']]}
Sering pegang uang kertas plus struk belanja bisa mempengaruhi kesuburan. Tampaknya aneh bila sekilas melihat kalimat itu. Tapi penelitian membuktikan bahwa uang bisa menjadi pengganggu hormon endokrin terkait dengan infertilitas (kemandulan), kelainan genital dan kanker. Uang biasa digunakan dalam setiap transaksi, dan hampir setiap orang tiada hari tanpa memegang uang. Diduga dalam proses pembuatan uang ada campuran bahan kimia yang mengandung bisphenol A (BPA), si pengganggu endokrin.
BPA umumnya digunakan dalam campuran plastik. Saat ia digunakan pada kertas, bahan ini akan mudah sekali berpindah hanya dengan sentuhan. Bukan hanya itu, tanpa disadari saat bertransaksi dan menerima struk, kertas tersebut mungkin saja mengandung BPA. Dan biasanya orang-orang langsung menyatukannya bersama uang lalu dimasukkan ke dalam dompet.
Tentu saja BPA akan mudah tertinggal pada uang. Penelitian dilakukan oleh Washington nirlaba Toxics Coalition (WTC) terhadap 22 restoran dan pengecer di 20 negara bagian District of Columbia. Penyelidik mengumpulkan beberapa orang yang diduga membawa bahan kimia dalam konsentrasi tinggi dan dan diuji kadar BPA-nya. Secara keseluruhan, 11 dari 22 sampel melewati batas wajar.
Yang lebih merisaukan, hanya diperlukan waktu 10 detik untuk melakukan perpindahan 2,5 mikrogram BPA sejak pertama kali menyentuh kulit. Untuk struk penerimaan, ditemukan 21 dari 22 kertas dari 18 negara bagian Wachington DC terdeteksi BPA. WTC menyebutkan penerimaan uang atau struk bukanlah satu-satunya sumber BPA. Masih banyak produk lain yang mengandung bahan kimia tersebut. Hanya saja, proses penerimaan adalah salah satu hal yang paling mungkin.
sumber : tribunnews