{[['']]}
Otak memiliki empat bagian yang memiliki peran dalam mengingat, respon emosi dan interaksi sosial. Peneliti dari Universitas College London (UCL) ini menggunakan pencitraan resonansi magnetik (NMR) untuk mempelajari otak 125 mahasiswa pengguna aktif situs jejaring sosial FB.
Para siswa yang menjadi objek penelitian memiliki sekitar 300-1.000 teman FB. Dengan lebih dari 800 juta pengguna FB aktif di seluruh dunia, FB telah menjadi komponen utama interaksi sosial terutama di kalangan anak muda.
Hasil penelitian mereka menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara FB dan adanya 'materi abu-abu' di amigdala, sulkus temporal suprerior kanan, bagian tengah kiri gyrus temporal dan sebelah kanan korteks entorhinal.
‘Materi abu-abu’ ini melapisi jaringan yang memengaruhi mental manusia. Ketebalan ‘materi abu-abu’ dalam amigdala erat kaitannya dengan jumlah teman dari dunia nyata (bukan online). Namun, ukuran ‘materi abu-abu’ dari tiga jaringan lainnya disebutkan hanya dipengaruhi ketika ada koneksi online.
Sejauh ini memang belum bisa disimpulkan apakah jumlah teman di FB bisa memengaruhi daerah otak tertentu menjadi lebih besar. “Pertanyaan menarik sekarang apakah stuktur ini bisa berubah seiring waktu, akan membantu kita menjawab pertanyaan apakah penggunaan internet akan bisa mengubah otak kita,” ujar Rees Geraint, peneliti dari UCL.
Menurut dia, jaringan sosial online secara besar-besaran berpengaruh pada otak, namun kita baru mengerti sedikit saja. Penelitian ini perlahan-lahan bisa membuka wacana bahwa dengan menggunakan alat modern, cukup bisa mengetahui pengaruh internet terhadap otak manusia," kata Geraint.
Penelitian ini disambut baik oleh Heidi Johansen Berg, dosen Universitas Oxford. Ia yang tidak terlibat penelitian mengatakan penemuan ini sebagai sesuatu yang menarik. Tapi tapi menurutnya, tidak berati FB sebagai satu-satunya jalan yang bisa mengubah stuktur otak manusia. "Kalau hari ini kita memiliki 100 teman baru di FB, bukan berarti otak kita bertambah besar eskok harinya," ujarnya.
Sumber : Republika